Bulan
suci ramadhan telah pergi meninggalkan kita semua pada hari Sabtu tanggal 18
Agustus 2012, dan berganti dengan datangnya bulan Syawal. Banyak diantara kita
yang merasa kehilangan karena belum puas untuk melaksanakan amal ibadah di
bulan ramadhan, akan tetapi tidak sedikit pula yang merasa senang dengan
berlalunya bulan ramadhan.
Gema
takbir, tahlil, dan tahmid berkumandang di seluruh negeri tercinta Indonesia
bahkan umat islam di seluruh dunia. Tepat pada hari Ahad tanggal 1 Syawal 1433
H waktu Indonesia Bagian Barat Masyarakat Lingkungan Kaweron ikut bergembira dalam merayakan
kemenangan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Sanak
saudara yang merantau sebagian besar telah kembali ke kampung halaman kita
untuk dapat merayakan Idul Fitri bersama Orang tua, Kakek – Nenek, Pakdhe
- Budhe, Paklik – Bulik, Kakak – Adik,
tetangga serta orang – orang tercinta terdekat lainnya. Mereka bersatu dan
bergembira karena dapat berkumpul dengan keluarga. Ada yang berpakaian baru,
alat sholat baru (sarung, mukena, peci, sajadah), sandal baru, bahkan hingga
sepeda motor atau mobil yang baru juga.
Jam
06.15 wib tak kurang dari 800 – 900 orang berbondong – bondong menuju lapangan
depan kampung untuk melaksanakan shoat ied berjama’ah. Dari warga Kaweron,
Tlatar, Wonolelo, Perumahan Wonolelo Indah, bahkan Pepe ikut bersama – sama
melaksanakan sholat Idul Fitri 1433 H. Pada hari itu sebagai Imam adalah Bapak Asrori dan sebagai Khotibnya Bapak Arif Arfiyanto, S.Ag. dari
Medari, Sleman, Yogyakarta.
Sebelum
dilaksanakan sholat ied terlebih dahulu disampaikan pengumuman – pengumuman
dari Bapak Ahmad Sobari, adapun isi
pengumuman diataranya adalah :
- Hasil penimbangan dan pentasyarupan zakat fitrah yang mengalami kenaikan, tahun lalu kita mendapat 1.179 kg sementara tahun ini kita mendapatkan 1.200 kg lebih (penghitungan s/d sebelum sholat ied). Alhamdulillah, zakat tersebut telah terbagi untuk 241 orang warga Kaweron, 3 orang ustadz, 9 permintaan dari luar kampung (pondok pesantren dan panti asuhan)
- Uang kantilan (dana dari masyarakat untuk fakir miskin dan anak-anak) terkumpul 2.702.000 dan telah tertasyarupkan
- Infaq, shodaqoh, dan amal jariyah alumni dan masyarakat untuk pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (MI Muhammadiyah Kaweron, TK ABA Kaweron, dan PAUD Kartini) untuk sementara terkumpul Rp 1.000.000,-
Selesai
melaksanakan sholat Idul Fitri di lapangan, adat istiadat yang sudah ada sejak
jaman dulu dan sampai sekarang masih dilaksanakan oleh warga kampung adalah
saling kunjung mengunjungi yang dalam bahasa warga disebut dengan “ujung”.
Diawali
dengan minta maaf kepada orang tua, sanak saudara yang lebih tua, baru
dilanjutkan ke tetangga dan saudara – saudara yang lain. Begitu ramai kampung
kita dengan hilir mudik orang untuk bersilaturahim, terkadang kita bertemu
dengan segerombolan anak – anak muda, orang – orang dewasa, anak – anak, kita
akan tersenyum ketika kita melihat pengantin baru jalan berdua atau bersama
keluarga, bahkan ketika melihat keluarga baru dengan membawa anaknya yang masih
bayi untuk bersilaturahim ke sana kemari.
Mungkin
karena telah berkurangnya orang tua yang sering kita kunjungi atau banyaknya anak – anak
muda yang tidur siang karena begadang sampai pagi di malam takbiran hingga
setelah ba’da dhuhur terasa sepi sekali dari lalulalang orang bersilaturahim.
Hanya terlihat beberapa kelompok saja yang masih berkunjung ke sana ke mari
karena mereka belum merasa puas jika belum seluruh warga (yang dianggap
“sepuh”) belum didatangi.
Inilah
gambaran kecil dari Hari Raya Idul Fitri 1433 H di Dusun Kaweron Kecamatan
Muntilan.
Tak lupa admin mengucapkan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar